5 Etika Dalam Penggunaan Artificial Intelligence 

Contents

Teknologi AI atau kecerdasan buatan memang sedang berkembang pesat dan patut diakui AI membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Namun di balik manfaatnya, terdapat pula berbagai pertimbangan etika yang perlu diperhatikan agar AI digunakan secara bertanggungjawab.

Baca juga : AI vs Machine Learning vs Deep Learning: Apa Bedanya?

1. Inklusivitas dan isu SARA

Algoritma AI harus adil dan tidak diskriminatif pada kelompok tertentu. Sistem AI mungkin tidak punya emosi dan empati, namun penggunaannya sebaiknya tidak sampai mengganggu atau melukai kelompok tertentu. Contohnya kelompok disabilitas, suku atau agama tertentu, ataupun warna kulit spesifik lainnya.

Baca juga : 10 Tools AI yang Harus Dikuasai di Tahun 2024

2. Privasi dan Keamanan

Data pribadi memang sering kali bocor bahkan baru-baru ini lembaga pemerintahan pun datanya diretas oleh hacker luar negeri. Oleh sebab itu, sistem AI harus dirancang untuk melindungi privasi data dan bukan justru menjadikan manusia korban scam atau phising. Setiap pengumpulan data perlu diberikan informasi consent terhadap data yang secara sadar dikumpulkan oleh manusia.

3. Ekonomi dan sumber daya manusia

Kehadiran AI mungkin bisa mempermudah pekerjaan sehari-hari, tapi juga harus bisa meningkatkan taraf kesejahteraan manusia. Contohnya untuk para pegiat usaha rumahan, penggunaan AI bisa membantu untuk branding di label kemasannya. Sehingga produk bisa lebih banyak dikenal dan dibeli masyarakat. Penggunaan AI diharapkan bukan untuk menggantikan manusia 100%, namun menempatkan manusia pada pekerjaan yang lebih berfokus pada masalah utama, dan AI membantu pada bagian teknisnya.

4. Kontrol dan Monitor

Manusia sebaiknya memiliki kendali penuh atas sistem AI, baik sebagai pembuat sistem maupun penggunanya. Sistem AI tidak boleh mengambil keputusan yang secara signifikan yang berdampak langsung bagi kehidupan manusia tanpa persetujuan. Sayangnya, seringkali sistem bekerja tanpa kontrol atau manusianya justru yang lupa mengontrol.

5. Edukasi

Masyarakat harus diberi edukasi bagaimana penggunaan AI yang sesuai kode etik dan implikasinya. Sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat umum tentang penggunaan AI agar tidak melanggar ketentuan yang mungkin tidak atau belum tertulis. Contohnya bagaimana penggunaan AI image generated pada konten kampanye politik tertentu. 

Baca juga : 7 Pelatihan Gratis Google AI dari Basic sampai Advance

Berdasarkan beberapa poin di atas, kita dapat menyadari banyak kode etik yang belum tertulis apalagi aturan berdasarkan Undang-Undang. Oleh sebab itu sangat wajar jika banyak yang belum memahami cara memanfaatkan AI sesuai etika. Butuh bantuan banyak pihak untuk menyebarkan bagaimana AI bisa digunakan tepat guna, butuh banyak sistem AI yang juga memudahkan hal ini bisa tercapai.

Apakah kamu tertarik mempelajari AI yang memiliki sistem etis di masyarakat? Atau kamu ingin belajar memanfaatkan AI dalam keseharian?

Nah teman-teman bisa belajar di Bootcamp Artificial Intelligence  Startup Campus. Khusus buat kamu yang membaca artikel ini kami akan memberikan harga spesial. Yuk daftar public bootcamp sekarang!

Picture of Startup Campus

Bagikan Artikel

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x