Seiring dengan maraknya bisnis dan perkembangan teknologi, bidang UI/UX Design semakin diminati oleh banyak perusahaan. Profesi ini menawarkan peluang karir yang menjanjikan, terutama bagi para pemula yang memiliki minat dan ketertarikan dalam menciptakan pengalaman pengguna yang menarik dan intuitif.
Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang UI/UX designer tapi tidak memiliki background UI/UX Design sama sekali, maka kamu berada di artikel yang tepat.
Artikel ini akan memberikan 8 Cara menjadi UI/UX Designer untuk pemula bahkan tanpa background desain sekalipun. Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu UI/UX Design?
Sumber: commonground.xyz
Sebelum kita membahas cara menjadi seorang UI/UX Designer, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu UI/UX Design.
UI/UX Design menggabungkan elemen desain visual, interaksi, dan fungsionalitas untuk menciptakan pengalaman yang memuaskan bagi pengguna.
Seorang UI/UX Designer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk atau aplikasi yang mereka desain mudah digunakan, menarik secara visual, dan memberikan pengalaman yang optimal bagi pengguna (user).
8 Cara menjadi UI/UX Designer
1. Pahami Prinsip Dasar UI/UX Design
Prinsip dasar UI/UX Design adalah panduan yang penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang baik.
Dalam memahami prinsip dasar UI/UX Design, kamu perlu mempelajari konsep seperti tata letak yang baik, pemilihan warna yang efektif, penggunaan tipografi yang tepat, dan penggunaan ikon yang relevan.
Selain itu, ada beberapa prinsip dasar yang juga harus kamu pahami dalam menciptakan desain yang efektif :
- Kesederhanaan (Simplicity): Desain yang sederhana dan mudah dipahami oleh pengguna.
- Konsistensi (Consistency): Menggunakan elemen desain yang konsisten untuk menciptakan kesan yang harmonis.
- Visibilitas (Visibility): Menempatkan elemen yang penting dengan jelas dan mudah ditemukan oleh pengguna.
- Feedback (Feedback): Memberikan respons visual terhadap aksi pengguna untuk memberikan pengalaman yang lebih baik.
- Skalabilitas (Scalability): Memastikan desain dapat beradaptasi dengan berbagai perangkat dan ukuran layar.
Pemahaman tentang user flow (alur pengguna) juga penting untuk memastikan pengguna dapat dengan mudah berinteraksi dengan produk atau aplikasi.
2. Pelajari Software yang Digunakan dalam UI/UX Design
Sumber : thegrybear.com
UI/UX Design melibatkan penggunaan berbagai tools dan software untuk membantu dalam proses desain dan prototyping.
Beberapa software atau aplikasi yang umum digunakan seorang UI/UX Designer antara lain sebagai berikut:
Adobe Photoshop: Digunakan untuk desain tampilan visual dan manipulasi gambar.
Adobe Illustrator: Berguna untuk membuat vektor grafis, ikon, dan logo.
Sketch: Alat desain UI/UX yang populer di kalangan desainer.
Figma: Platform desain kolaboratif yang memungkinkan tim bekerja bersama dalam waktu nyata.
InVision: Digunakan untuk membuat prototipe interaktif yang dapat diuji oleh pengguna.
Pilihlah alat yang sesuai dengan kebutuhan kamu dan luangkan waktu untuk mempelajari fungsionalitasnya.
Selain itu, kamu juga perlu memahami teknik prototyping dan wireframing yang berhubungan dengan tools desain yang kamu gunakan.
Ini akan membantu kamu dalam mengkomunikasikan ide-ide desain agar lebih efektif kepada tim pengembang atau stakeholder.
3. Bangun Portofolio yang Menarik
Sumber : Pinterest
Portofolio adalah salah satu aspek penting dalam karir seorang UI/UX designer. Kamu perlu membangun portofolio yang menunjukkan kemampuanmu dalam merancang pengalaman pengguna yang baik.
Mulailah dengan proyek-proyek kecil dan seiring waktu, tambahkan proyek-proyek yang lebih kompleks ke dalam portofoliomu.
Ketika membangun portofolio, pastikan kamu menggambarkan proses desainmu secara detail. Sertakan penjelasan tentang tantangan yang dihadapi, solusi yang ditemukan, dan hasil akhir dari setiap proyek.
Portofolio yang baik akan membantu kamu dalam memperoleh peluang kerja yang lebih baik di masa depan.
4. Praktek dengan Proyek Riil atau Fake Proyek
Sumber:pinterest
Selain membangun portofolio, penting juga untuk berlatih dengan proyek-proyek riil atau fake proyek.
“Proyek riil adalah proyek yang melibatkan klien atau pengguna nyata, memberikan pengalaman dalam memenuhi kebutuhan dan tujuan yang sebenarnya.”
“Sementara itu, fake proyek atau proyek palsu adalah proyek yang kamu buat sendiri tanpa melibatkan klien atau pengguna nyata, memberikan kebebasan kreatif dalam mengembangkan keterampilan UI/UX Design tanpa batasan”
Keduanya memiliki manfaat yang berbeda, di mana proyek riil memberikan pengalaman praktis dan tantangan dunia nyata, sementara proyek palsu memungkinkan eksplorasi kreatif tanpa risiko. Menggabungkan kedua jenis proyek ini dapat membantu pengembangan keterampilan UI/UX Design secara komprehensif.
Dengan melibatkan diri dalam proyek-proyek ini, kamu akan dapat mengasah kemampuan desainmu dan menghadapi tantangan dunia nyata.
Praktek ini juga memberikan kesempatan untuk menghadapi berbagai masalah desain yang dapat menjadi pengalaman berharga untuk pengembangan karirmu.
5. Ikut Komunitas UI/UX Design
sumber:pinterest
Terlibat dalam komunitas UI/UX Design adalah cara yang bagus untuk memperluas pengetahuan dan jaringanmu.
Bergabunglah dengan forum, grup Facebook, Slack, atau platform lainnya yang berfokus pada desain pengalaman pengguna.
Diskusikan ide, berbagi pengetahuan, dan minta umpan balik dari desainer berpengalaman. Terlibat dalam komunitas ini juga membantu kamu untuk tetap up-to-date dengan tren dan perkembangan terbaru dalam UI/UX Design.
6. Ikut Kursus atau Bootcamp
Sumber : website startup campus
Mengikuti kursus atau bootcamp khusus UI/UX Design adalah cara yang efektif untuk memperdalam pemahamanmu dalam bidang ini.
Bootcamp Startup Campus Trek UI/UX Design adalah salah satu pilihan yang bisa kamu pertimbangkan.
Dalam bootcamp ini, kamu akan belajar UI/UX dari nol hingga mahir hanya dalam waktu 3 bulan. Tidak hanya itu, selama pembelajaran kamu akan dibimbing langsung oleh expert dan mentor ahli dibidangnya.
7. Selalu Update Tren Terkini
UI/UX Design adalah bidang yang selalu berkembang, sehingga penting untuk tetap mengikuti tren dan perkembangan terbaru.
Baca buku, ikuti blog dan podcast tentang UI/UX Design, dan ikuti para desainer terkenal di media sosial. Selain itu, hadiri konferensi, webinar, atau workshop tentang UI/UX Design untuk mendapatkan wawasan baru dan mempelajari praktik terbaik yang sedang tren saat ini.
Dengan tetap update terhadap tren terkini, kamu akan dapat mempertajam keterampilanmu dan tetap relevan dalam industri ini.
8. Jalin Koneksi dan Kesempatan Kerja
Jalinlah koneksi dengan para profesional UI/UX Design dan orang-orang dalam industri ini. Hadiri acara networking, ikuti webinar, atau manfaatkan platform profesional seperti LinkedIn untuk terhubung dengan mereka.
Kesempatan kerja seringkali muncul melalui jaringan dan kontak yang baik. Selain itu, aktif mencari kesempatan magang atau pekerjaan paruh waktu dalam bidang UI/UX Design dapat memberikan pengalaman praktis dan memperluas jaringanmu.
Ingatlah bahwa kesempatan kerja bisa datang dari mana saja, jadi perluaslah jaringanmu dan jadilah aktif dalam mencari peluang.
FAQ Tentang UI/UX
Sebagai pemula di bidang UI/UX design, mungkin kamu memiliki beberapa pertanyaan umum. Berikut adalah beberapa FAQ yang sering diajukan dan jawabannya:
1. Apakah UI/UX menjanjikan?
Ya, bidang UI/UX design sangat menjanjikan. Permintaan akan UI/UX designer terus meningkat seiring dengan peningkatan pentingnya pengalaman pengguna dalam produk dan layanan digital. Jika kamu membuka portal lowongan kerja, maka kamu bisa temukan ratusan hingga ribuan lowongan yang tersedia.
2. UI/UX Design lulusan apa?
Tidak ada lulusan khusus yang diperlukan untuk menjadi seorang UI/UX designer. Namun, latar belakang dalam desain, ilmu komputer, psikologi, atau ilmu kognitif dapat memberikan dasar yang kuat untuk mempelajari dan mengembangkan keterampilan UI/UX design.
3. Berapa gaji seorang UI/UX designer?
Gaji seorang UI/UX designer bervariasi tergantung pada lokasi, pengalaman, dan tingkat keterampilan. Secara umum, gaji UI/UX designer cukup kompetitif dan dapat meningkat seiring dengan pengalaman dan keahlian yang terus berkembang.
Dilansir dari Laporan Tren & Gaji Pekerja Digital Indonesia 2021 yang dilakukan oleh Glints, perkiraan gaji seorang profesional yang bekerja di bidang UI/UX designer IDR 8.000.000 – IDR 12.000.000 dan Senior UI/UX designer berkisar antara IDR 12.800.000 – IDR 21.000.000.
4. Apakah UI dan UX harus bisa coding?
Tidak wajib, tetapi memiliki pemahaman dasar tentang coding dapat menjadi keuntungan. Memahami kode dan batasan teknis dapat membantumu berkomunikasi lebih baik dengan tim developer yang akan membantu menerapkan desainmu dengan lebih efektif.
5. Butuh berapa lama untuk belajar UI/UX?
Waktu yang dibutuhkan untuk belajar UI/UX design bervariasi tergantung pada dedikasi, waktu yang diinvestasikan, dan kemampuan individu. Pada umumnya, membutuhkan waktu beberapa bulan hingga setahun untuk mempelajari dasar-dasar dan mulai membangun portofolio yang solid. Namun, jika mengikuti kelas Startup Campus, kamu hanya perlu 3 bulan untuk menguasai UI/UX Design.
Semoga artikel ini memberikan panduan yang berguna bagi kamu yang ingin menjadi seorang UI/UX designer. Selamat belajar dan semoga sukses dalam perjalananmu!
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.