Yuk, intip Kamus Besar UI/UX Design!

Contents

Kamus besar ui/ux design

STARTUPCAMPUS.ID–  Memesan makanan secara online sudah menjadi hal lumrah, namun kamu dan temanmu bisa saja memilih aplikasi online food yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan kesan setiap orang bisa beragam saat menggunakan suatu aplikasi, seperti halnya kepuasan kamu dan temanmu berbeda-beda pada aplikasi online food tertentu. Nah, pengalaman pengguna dalam menggunakan layanan dari aplikasi inilah yang disebut dengan User Experience (UX). 

Kepuasaan seseorang  bisa dipengaruhi oleh tampilan aplikasi yang memudahkan penggunanya, seperti apiknya visualisasi warna, font, juga fitur yang user-friendly. Tampilan aplikasi ini biasa disebut dengan User Interface (UI), yang juga mampu mempengaruhi kesan pertama. Dari sini, kamu bisa memahami kalau UI adalah bagian dari UX dan mendukung optimalnya pengalaman pengguna kan? 

Kemudian, UI/UX yang baik mampu memberikan efek candu bagi pengguna dalam menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, oleh karena itu peran UI/UX juga mendukung optimalnya pendapatan perusahaan. Setelah mengenal apa itu UI/UX, kita juga harus tahu beragam istilah dalam UI/UX. Ada apa aja sih? Mari kita intip yuk!

1. Wireframe, Mockup, & Prototype

Wireframe ialah hasil diskusi antara client dan desainer yang berupa sketsa kasar atau gambaran awal website/aplikasi yang tertuang pada kertas gambar maupun menggunakan software. Selanjutnya, wireframe dirapikan dalam sebuah mockup agar lebih jelas. Mockup kemudian dikembangkan menjadi prototype agar dapat berinteraksi.

Wireframe, Mockup, & Prototype – UI/UX Design

(source: https://www.mockplus.com/)

2. Whitespace

Kedua, ruang kosong antar elemen yang menghadirkan kesan lega pada desain dan mampu memberikan highlight pada elemen lain yang ingin ditonjolkan.

White space – UI/UX Design

(source: https://medium.muz.li/)

3. Above The Fold

Konten pertama yang dilihat user saat mengunjungi website atau membuka aplikasi. Sifatnya sangat penting karena akan memberikan first impression pada website/aplikasi.

Above The Fold – UI/UX Design

(source: https://www.websiterating.com/)

4. Usability & Usability Test

Tingkat kemudahan user berinteraksi dengan sistem. Tentunya user ingin menggunakan website/aplikasi dengan mudah dan mampu menyelesaikan tujuan. Terdapat usability test yang dapat dilakukan oleh researcher dengan memberikan sejumlah task pada tester menggunakan sistem atau prototype sistem yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemudahan sistem. 

5. Call to Action (CTA)

Elemen berupa tombol pada interface yang berfungsi untuk memberikan perintah pada user dalam memulai ataupun melanjutkan sebuah flow. CTA berhubungan dengan user flow atau langkah-langkah yang perlu dilalui user dalam mencapai tujuan tertentu dalam menggunakan fitur dalam sistem. 

Call to Action (CTA) – UI/UX Design

(source: https://www.mobilespoon.net/)

6. Guideline

Sejumlah aturan dalam membuat desain interface untuk mempercepat proses desain dan development yang dikerjakan sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang agar tetap seragam.

Guideline – UI/UX Design

(source: https://dribbble.com/)

7. Learnability

Learnability bisa diartikan sebagai penjelasan cara penggunaan sebuah produk kepada user saat pertama kali menggunakan produk tersebut. Nah, kalau penjelasannya mudah dipahami, berarti kamu bisa menganggap produk itu punya learnability yang apik, ya guys!

8. User Flow / User Journey

Selanjutnya, mungkin kamu nggak asing dengan yang satu ini. User Flow menggambarkan serangkaian langkah yang perlu dijalankan oleh user untuk meraih tujuan tertentu ketika memakai layanan-layanan dari suatu produk. Misalnya langkah untuk memesan baju pada aplikasi e-commerce mulai dari membuka aplikasinya hingga menyelesaikan pembayaran produk baju tersebut.

9. Low / High Fidelity

Low Fidelity dan High Fidelity menunjukkan tingkat presisi suatu desain. Apabila Low Fidelity, maka design tersebut dianggap memiliki presisi yang rendah, sebaliknya berlaku untuk High Fidelity. Fidelity tampak dari faktor warna, ukuran elemen, hingga spasi antar elemen. Ketepatan elemen dengan faktor-faktor tersebut menandakan tingkat presisi dan akurasi produk sudah cukup tinggi dan rinci. 

Low / High Fidelity – UI/UX Design

(source: https://medium.com/insightdesign/ )

Nah, udah makin tahu kan sekarang soal UI/UX? Jangan puas sampai di sini ya, terus gali ilmumu tentang UI/UX dengan memperbanyak sumber belajar.  Apalagi kalau UI/UX designer menjadi salah satu pekerjaan impianmu, kamu perlu rajin mengikuti layanan pelatihan untuk mengasah keahlianmu, seperti training track dengan experts di Startup Campus. 

Jadi, bersiaplah dan kembangkan potensimu dengan bergabung di track UI/UX Design Startup Campus!

Ignatia Endra Kristianti
Halo saya Ignatia Kristianti atau biasa dipanggil Inne. Saya adalah penulis konten di website Startupcampus.id. Senang bisa berbagi!

Bagikan Artikel

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on email
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x