Langkah Kecil, Dampak Global: Volunteer Internasional Beraksi di Yogyakarta

Siapa bilang volunteering itu membosankan? Tahun ini, semangat muda dari berbagai negara berkumpul di Yogyakarta untuk membuat perubahan sosial yang nyata. AIESEC in UPNVY menghadirkan Incoming Global Volunteer 2025, sebuah pengalaman internasional yang penuh aksi, makna, dan kolaborasi seru!
Incoming Global Volunteer (iGV) adalah program sukarelawan internasional yang melibatkan pemuda berusia 18–24 tahun dari berbagai negara untuk menjalankan proyek sosial berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Melalui program ini, mereka gak hanya datang sebagai tamu, tapi benar-benar terlibat dan berkontribusi langsung ke masyarakat.
Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan di Yogyakarta, khususnya di wilayah Purwokinanti, Demangan, serta YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia). Para volunteer akan berbaur dengan masyarakat lokal serta membawa semangat kolaborasi internasional karena nuansa khas Jogja yang hangat dan penuh budaya.
Nah, teman-teman pasti bingung kan kegiatannya bakal ngapain aja sih?
Minggu Pertama

30 Juni 2025: Incoming Preparation Seminar
Sesi pembekalan awal bagi para volunteer internasional. Di sini mereka akan dikenalkan dengan budaya Indonesia, dan etika berinteraksi dengan masyarakat lokal.
1 Juli 2025: Welcoming Party
Acara ini dibuat untuk menyambut para volunteer dari luar negeri. Kegiatannya dibuat santai dan menyenangkan, supaya EPs dan LVs bisa saling kenalan, makin dekat, dan lebih akrab satu sama lain.
2 Juli 2025: Education Seminar
Sesi ini diadakan supaya para EPs (Exchange Participants) bisa lebih mengenal situasi di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, sekaligus mendapatkan gambaran tentang bagaimana cara mengajar anak-anak dengan baik.
3 Juli 2025: Susur Desa di Purwokinanti
Para volunteer diajak menyusuri lingkungan sekitar Purwokinanti untuk mengenal kehidupan masyarakat di Yogyakarta.
4 Juli 2025: Susur Desa di Demangan
Kegiatan serupa dengan hari sebelumnya, kali ini di wilayah Demangan. Tujuannya agar volunteer bisa memahami lebih luas konteks sosial tempat mereka akan berkontribusi.
Minggu Kedua

7–9 Juli 2025: Mengajar di Purwokinanti
Para LV (Local Volunteer) dan EP (Exchange Participant) bersama-sama membuat batik cetak bersama anak-anak. Selain itu, EP juga dibantu oleh LV dalam memperkenalkan berbagai bahasa asing kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
10 Juli 2025: Mengajar di YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia)
Para LV (Local Volunteer) dan EP (Exchange Participant) bersama-sama mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak melalui kegiatan seru seperti bermain dan bernyanyi bersama, sehingga pembelajaran terasa menyenangkan dan mudah dipahami.
Minggu Ketiga

14 dan 16 Juli 2025: Mengajar di Purwokinanti
Para LV (Local Volunteer) dan EP (Exchange Participant) bersama-sama mengajarkan anak-anak cara memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris melalui lagu dan nyanyian. Selain itu, kami juga melakukan aktivitas seru lainnya seperti menempelkan daun-daun kering ke atas kertas sebagai bagian dari kegiatan kreatif.
15 dan 17 Juli 2025: Mengajar di Sura Amerta
Sama seperti yang dilakukan di Kelurahan Purwokinanti, kegiatan serupa juga kami laksanakan di salah satu paud yang berada di daerah Sura Amerta.
18 Juli 2025: Workshop bersama Earth Hour
Workshop yang kami adakan bersama Earth Hour adalah ecoprint, dimana bahan-bahan yang digunakan berasal dari daur ulang daun dan bubur kertas yang telah diwarnai, lalu dibentuk menjadi berbagai karakter sesuai kreativitas para LVs dan EPs.
Dengan menghadirkan pemuda-pemuda dari berbagai negara untuk terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat lokal, Incoming Global Volunteer 2025 menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas budaya bisa dimulai dari lingkungan sekitar. Program ini bukan hanya mempertemukan perbedaan, tapi juga menyatukan semangat untuk belajar, berbagi, dan menciptakan dampak sosial bersama.
Seperti yang disampaikan salah satu Local Volunteer yang ikut terlibat, Bila mengatakan bahwa “kegiatan mengajar anak-anak ini membuatnya merasa berhasil dan sukses sebagai seorang guru karena ia melihat sendiri bagaimana anak-anak yang diajarkan mulai memahami dan mengenal bahasa Inggris”. Selain itu, Ahmed, selaku Exchange Participant, juga mengakui bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dan penting untuk dilakukan sejak dini agar mereka lebih cepat mengenal bahasa Inggris serta memiliki rasa percaya diri untuk berinteraksi dengan dunia luar.
📲 Ikuti perjalanan dan cerita para volunteer selengkapnya di akun Instagram kami: @youthrise.upnvy
Karena perubahan global dimulai dari aksi lokal. 🌍✨