Studi Independen Cuma Belajar Sendiri

Contents

Magang dan Studi Independen (MSIB) dari Kampus Merdeka akan segera hadir kembali menyapa para mahasiswa. Saat ini masih di tahap persiapan untuk angkatan (batch) 7. Sejak pertama kemunculan program ini di 2021, Magang dan Studi Independen memiliki peminat yang paling tinggi dibandingkan program Kampus Merdeka lainnya karena banyak manfaat yang langsung dirasakan. Maka wajar banyak adik tingkat mahasiswa yang ingin mengikuti jejak kakak tingkatnya.

Apa saja manfaat MSIB?

Tentu kamu bisa langsung mencari di browser apa saja manfaat program secara umum. Sudah banyak media cetak atau online yang menjelaskan betapa bagusnya program ini bagi mahasiswa, kampus, dan perkembangan industri. Namun yang akan menjadi berbeda adalah di mitra mana kamu akan mengambil programnya. Kamu perlu melakukan riset kecil-kecilan untuk memastikan mitra yang kamu pilih adalah mitra yang menyediakan manfaat terbaik sesuai kebutuhanmu.

Seperti apa manfaat terbaik sesuai kebutuhan?

Kali ini kita fokus bicara tentang manfaat studi independen. Banyak yang mengira studi independen berarti belajarnya hanya sendiri, dilepas terjun langsung, tanpa bimbingan. Pada kenyataannya, studi independen justru program yang melibatkan banyak stakeholder pada satu waktu.

Studi independen di Startup Campus menyediakan tiga support system yang terlibat dalam ekosistem belajarnya.

1. Expert Speaker

para ahli di bidangnya yang berbagi ilmu dan pengalamannya di sesi studium generale. Kalo di kampus, bisa digambarkan sebagai dosen. Meski metode belajarnya justru sangat fun & interaktif. Bisa praktik langsung saat sesi berlangsung. Dua expert speaker yang rutin hadir: mas Ainun Najib dan mba Mella Sri Malahayati.

2. Mentor

para profesional yang aktif di bidang skill digital yang memberi bimbingan di berbagai project. Mentor akan followup skill & knowledge yang didapat di sesi studium generale, kemudian mendampingi peserta untuk menuangkannya pada final project. Sesi mentoring tentu menuntut komitmen tinggi agar berimpact langsung pada peserta dan timnya.

3. Facilitator

para profesional yang aktif di bidang self development dan bertugas memonitor para peserta untuk tetap on track. Facilitator berkolaborasi dengan mentor untuk memastikan peserta tetap menyelesaikan proses belajarnya Nah tugas fasilitator ini cukup unik, kadang menampung curhat peserta, kadang di ghosting peserta.

Hal ini justru berbeda dengan program magang yang hanya menyediakan mentor profesional dari perusahaan, tanpa pendampingan self development dari sisi psikis peserta. By the way, kenapa sih kita butuh support system yang komprehensif bahkan sampe mikirin psikisnya?

1. Belajar mandiri ≠ belajar sendiri

Studi Independen atau kata lainnya “belajar mandiri” tentu berbeda dengan belajar sendiri. Kalo belajar sendiri, kamu bener-bener sendirian, tanpa bekal materi, mesti menentukan arah dan tujuan sendirian. Kalo belajar mandiri, kamu diberi arah dan tujuan, diberi pendampingan, tapi butuh inisiatif kamu untuk mengoneksikan berbagai bekal materi yang udah didapat. Kebayang ya bedanya? Kayak jomblo kesepian tanpa teman, atau jomblo tapi tetep rame karena punya banyak teman. Hmm…

2. Belajar butuh proses

Otak butuh waktu untuk memproses berbagai ilmu pengetahuan yang baru dipelajari dan dikelola menjadi output yang bisa dibanggakan. Kadang prosesnya perlu terbentur dulu, ngerasa bosen, ngerasa burnout. Bukan sulap mulus aja perjalanannya. Maka support system yang baik akan membantu kita memproses ilmu itu dengan baik. No one left behind deh pokoknya!

3. Gak ada manusia sempurna

Saat kita belajar di studi independen mungkin sama-sama mulai dari titik nol. Tapi barrier atau beban di belakang yang gak terlihat pasti membuat titiknya berubah. Ada yang mungkin minus satu, minus lima. Ada yang pernah putus sekolah karena orangtuanya cerai, ada yang harus cari sinyal ke atas loteng karena tinggal di desa. Peran facilitator di sini adalah membantu menganalisis berbagai dimensi profil peserta sehingga mentor bisa mendapatkan insight yang tepat untuk mendampingi peserta.

Nah bagaimana? Masih mikir studi independen cuma belajar sendirian? Say no more ya.. Studi independen tuh belajar rame-rame gotong royong. Tapi memang membutuhkan jiwa dan fisik yang kuat untuk berproses!

Gimana, tertarik ikut studi independen? Yuk, langsung saja daftar studi independen di Startup Campus sekarang juga!

Picture of Startup Campus

Bagikan Artikel

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x