Fathia's Journey as AIESEC Member: Cerita, Tantangan, dan Koneksi Bermakna!

Menjadi anggota AIESEC bukan hanya tentang bergabung dalam sebuah organisasi, tetapi tentang proses berkembang menjadi pribadi yang lebih kuat, berani, dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Hal ini tercermin dari kisah Fathia Aura Khairunissa, anggota AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta yang memulai perjalanannya sejak tahun 2024, dan kini menjabat sebagai Team Member Public Relations of External Relations 2025/2026.

Fathia mengenal AIESEC melalui media sosial. Ketertarikannya muncul karena AIESEC dikenal sebagai organisasi kepemudaan berskala internasional yang menyediakan ruang bagi pemuda untuk belajar secara nyata, menantang diri, dan terlibat langsung dalam lingkungan yang progresif. Dengan pola kerja yang profesional dan kultur yang suportif, AIESEC membuka peluang yang luas untuk pengembangan potensi dan karakter.

Ketertarikannya mendorong Fathia mengikuti program Join AIESEC di tahun pertama kuliahnya, proses rekrutmen awal yang kemudian membawanya ke proses magang di divisi Brand Activation. Di sinilah ia mulai mengenal budaya kerja AIESEC secara langsung, dari perencanaan proyek, kerja sama lintas divisi, hingga membentuk komunikasi publik yang tepat sasaran.

Perjalanannya di AIESEC tak hanya membentuk kapasitas teknis, tapi juga memperluas kesadarannya terhadap tantangan sosial dan nilai kolaborasi. Dalam refleksinya, Fathia menyampaikan, “Ketika potensi diabaikan, lama-lama akan tumpul. aku sadar bahwa perlu ruang untuk terus berkembang dan mengasah potensi diri, dan aku merasa AIESEC menjadi tempat yang tepat.”

Dokumentasi Fathia

Fathia juga banyak terlibat dalam kegiatan eksternal, termasuk menjalin kerja sama dengan media dan komunitas. Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah saat melakukan kunjungan langsung ke kantor Jogja TV sebagai bagian dari upaya membangun kemitraan media. Selain itu, ia dan rekan-rekan departmentnya juga aktif hadir sebagai perwakilan AIESEC di berbagai acara kolaborasi dengan mitra eksternal. Setiap pertemuan dan forum yang ia hadiri menjadi ruang bertumbuh, memperluas jaringan, membangun kepercayaan diri, dan membawa AIESEC lebih dekat ke publik.

Menurutnya, peran yang dijalankan menuntut kemampuan adaptasi yang tinggi dalam menghadapi orang-orang dengan berbagai latar belakang. “Peranku di AIESEC menuntut untuk berinteraksi dan bertemu banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Ini jadi tantangan yang seru sekaligus menantang banget, karena aku belajar untuk menyesuaikan cara komunikasi dan pendekatan dengan setiap orang yang berbeda latar belakangnya,” ungkapnya.

Tak hanya kegiatan eksternal, Fathia juga menemukan kenyamanan dalam keseharian internal organisasi. Rapat mingguan, sesi refleksi bersama tim, hingga kebiasaan working hour santai bersama rekan satu departemen menjadi bagian penting dari perjalanannya. Interaksi semacam ini bukan hanya mempererat hubungan antaranggota, tapi juga menjadi tempat belajar informal yang penuh makna.

Kisah Fathia menjadi salah satu bukti nyata bahwa AIESEC bukan hanya tempat untuk aktif, tapi juga ruang aman untuk mengeksplorasi potensi diri. Melalui proses yang penuh tantangan, AIESEC membantu anggotanya mengenal dunia luar, sekaligus mengenal diri sendiri dengan lebih dalam.

Dengan berbagai pengalaman yang dijalani, setiap individu di AIESEC memiliki cerita dan pelajaran yang unik. Tidak perlu menjadi sempurna, karena yang terpenting adalah keberanian untuk terus berkembang. Dalam setiap tantangan, selalu ada ruang untuk bertumbuh, terutama saat dijalani bersama individu lain yang membawa semangat serupa.

Setiap perjalanan kepemudaan dimulai dari langkah kecil yang bermakna. AIESEC menyediakan ruang untuk bertumbuh, terhubung, dan membawa dampak.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program dan cerita inspiratif lainnya, kunjungi akun resmi AIESEC in UPNVY di Instagram @youthrise.upnvy.