Bisnis skincare lokal saat ini makin berkembang dan menjamur dimana-mana. Brand lokal sekarang juga banyak yang ngeluarin produk skincare dengan kualitas yang nggak kalah bagus dari brand luar, tapi harganya lebih terjangkau. Mereka juga lebih paham kebutuhan kulit orang Indonesia, kayak produk yang fokus buat masalah jerawat, kulit berminyak, atau kulit kusam karena cuaca panas dan lembap.
Ditambah lagi, masyarakat sekarang lebih peduli sama sustainability, jadi banyak brand lokal yang menawarkan packaging eco-friendly dan nggak ngetes produknya ke hewan (cruelty-free). Ini ngebuat mereka jadi lebih menarik buat konsumen yang peduli sama lingkungan.
Kalo kita intip di sosial media hingga di e-commerce, selalu muncul nama brand skincare baru di tiap minggunya. Kalo dulu Gen Boomers dan Gen X mungkin cuma kenal Mustika Ratu, Sari Ayu, Viva, atau paling terbaru ya Wardah. Nah kalo Gen Millenial dan Gen Z sekarang udah punya banyak alternatif baru, dari Somethinc, Whitelab, Azarine, sampe MS Glow. Kira-kira apa merk skincare favorit kamu?
Baca juga : Riset Pasar: Kunci Sukses untuk Membangun Bisnis Online yang Menjanjikan!
Nah selain menjamurnya brand skincare baru, banyak juga pebisnis skincare lokal yang muncul. Sederet nama terkenal yang kini punya bisnis skincare ialah: Maudy Ayunda dengan From This Island, Felicya Angelista dengan Scarlett, hingga Gisella Anastasia dengan Madame Gie. Ada juga nama-nama yang sebelumnya belum terkenal, kini tiba-tiba ikutan terkenal karena nyemplung di bisnis skincare. Seperti Shella Saukia, Shandy Purnamasari, Melvina Husyanti.
Kemudian kita jadi bertanya-tanya, sebenarnya bisnis skincare ini konsepnya seperti apa sih? Kok kayaknya gampang banget bikinnya, langsung cepet laku dan terkenal, apa iya cuannya manis?
Jawabannya.. Bisnis skincare lokal sekarang mayoritas dilakukan dengan sistem MAKLON. Alias jasa manufaktur pembuatan skincare di pabrik yang sudah punya standar sesuai peraturan. Makanya prosesnya bisa cepet dibikin, cepet dijual, cepet laku pula!
Cara membuat produk skincare sendiri menggunakan maklon skincare
Berikut ini langkah-langkah cara membuat bisnis skincare sendiri dengan bantuan maklon skincare:
1. Konsultasi Awal
Pada tahap pertama, akan dilakukan konsultasi dengan pihak maklon. Kamu kasih tau mereka konsep produk yang mau kamu buat, kayak jenis skincare (serum, krim, sabun, dll.), bahan-bahan yang kamu pengen, target pasar, dan lain-lain. Dari sini, pabrik maklon biasanya bakal kasih masukan soal formula atau bahan apa yang cocok, biar produknya aman dan efektif.
2. Formulasi Produk
Setelah konsep disepakati, tim dari pabrik maklon (biasanya ada tim R&D/Research & Development) bakal ngebantu kamu buat formulasi produk yang sesuai. Kalau kamu udah punya formula sendiri, mereka juga bisa bantu ngeproduksi sesuai formula itu, tapi kalau belum, mereka bisa bantu bikin dari awal berdasarkan preferensi kamu. Kamu juga bisa request bahan-bahan tertentu, kayak yang lagi tren atau sesuai branding kamu, misal mau pakai bahan alami, cruelty-free, atau organik.
3. Sampel Produk
Setelah formula disetujui, pabrik bakal bikin sampel produk. Kamu bisa coba dulu produknya, lihat teksturnya, baunya, dan cek apakah sesuai dengan yang kamu bayangkan. Kalau perlu revisi, bisa dikoreksi sampai sesuai.
4. Registrasi BPOM
Produk skincare di Indonesia wajib terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) supaya aman dan legal dijual. Nah, pihak maklon juga bisa bantu urus pendaftaran produk ke BPOM. Ini salah satu keunggulan pake jasa maklon, kamu nggak perlu repot urus izin sendiri.
5. Produksi Massal
Kalau sampel dan registrasi BPOM udah oke, baru deh masuk ke tahap produksi massal. Pabrik bakal bikin produk sesuai jumlah yang kamu pesan. Biasanya ada minimal order quantity (MOQ), jadi kamu nggak bisa pesan cuma sedikit, tergantung kebijakan pabriknya.
6. Packaging dan Branding
Pihak maklon juga bisa bantu urus desain kemasan dan branding produk kamu. Mereka bisa cetak label, botol, atau jar sesuai dengan konsep merek kamu. Jadi, selain kualitas produk, tampilan kemasannya juga bisa disesuaikan dengan market yang kamu target.
7. Pengiriman Produk
Setelah semuanya selesai, produk yang udah jadi akan dikirim ke kamu buat dijual. Kamu bisa simpan produknya sendiri atau kirim langsung ke marketplace, reseller, atau toko offline.
Baca juga : Memanfaatkan Generative AI dari ChatGPT dan Bard untuk Riset Bisnismu
Kalo diliat, flow nya panjaaaang banget ya. Butuh orang yang beneran ngerti bisnis untuk bangun brand skincare. Gak cuma asal “si paling glowing” aja. Apalagi persaingan makin ketat, brand-brand ini harus pintar-pintar ngatur strategi, bikin market research, dan lainnya. Misalnya sering bikin promo di e-commerce, kolaborasi sama selebgram, atau bikin campaign kreatif di media sosial.
Promosi brand skincare ini sampai ke level saling bongkar ingredient yang dicurigai gak sesuai dengan klaimnya. Yaa namanya juga maklon yaa, bisa aja ada “khilaf” yang bikin produknya gak sesuai. Ditambah sekarang banyak produk yang memang kesannya “too good to be true”..
Mesti mikir ulang sih kalo mau mulai bisnis skincare, kita tuh cuma FOMO cari cuannya, atau beneran mau berbisnis dengan etika? Jangan sampe bisnis kita merugikan kita atau merugikan orang lain yaa..
Baca juga : Strategi Market Research untuk Pemula!
Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang cara memulai bisnis skincare atau bisnis lainnya, mulai dari riset pasar hingga cara mendapatkan modal dari investor. Kamu bisa coba untuk ikut kelas SC Flex di Startup Campus. Yuk, daftar sekarang di bit.ly/scflex1!