Pernahkah kamu merasa terjebak dalam rutinitas yang membosankan dan tidak semangat saat bekerja? Atau mungkin kamu belum menemukan arah yang jelas dalam karirmu?
Jika iya, maka kamu berada di tempat yang tepat! Artikel ini membahas 5 langkah cara menemukan passion dalam karir, perbedaannya dengan hobi dan bakat, serta bagaimana passion bisa dibentuk melalui mindset yang tepat. Yuk, simak selengkapnya!
Arti Passion Menurut Para Ahli
“Passion, dalam arti yang sebenarnya, adalah kecintaan mendalam yang mendorongmu untuk melakukan sesuatu yang memberi makna dan kepuasan dalam hidupmu.”
Menurut Dr. Robert J. Vallerand, seorang psikolog dan ahli passion dari Université du Québec à Montréal, passion terdiri dari dua elemen: passion harmonis dan passion obsesif.
Passion harmonis terjadi ketika kamu mengejar kegiatan yang kamu cintai dan sejalan dengan nilai-nilai dan identitasmu.
Sementara passion obsesif muncul ketika kamu mengorbankan segalanya, bahkan kesehatan dan hubungan, demi mengejar tujuan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai hidupmu.
Contohnya, bayangkan seorang pemuda yang memiliki passion harmonis dalam bidang musik. Dia mencintai alunan melodi dan memilih untuk menjadi guru musik.
Ketika dia mengajar murid-muridnya, dia merasakan kepuasan yang mendalam dan tahu bahwa dia sedang menjalani hidup sesuai passionnya.
Inilah yang passion harmonis dapat berikan, kepuasan dan kebahagiaan dalam melibatkan diri dalam aktivitas yang kita cintai.
“Passion is energy. Feel the power that comes from focusing on what excites you.” – Oprah Winfrey
Apakah Hobi dan Passion Itu Sama?
Meskipun hobi dan passion terkait erat, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Hobi adalah kegiatan yang kita lakukan dalam waktu luang, biasanya untuk kesenangan dan relaksasi. Hobi dapat beragam, seperti membaca, berkebun, atau bermain olahraga.
Passion, di sisi lain, melibatkan komitmen yang lebih mendalam dan memberi makna dalam hidup kita.
Misalnya, seseorang bisa memiliki hobi membaca buku. Namun, jika seseorang memiliki passion dalam dunia literatur, dia mungkin memutuskan untuk mengejar karir sebagai penulis atau penerbit.
Passion membutuhkan komitmen yang lebih besar dan mendorong kita untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dalam kehidupan.
“Passion is the genesis of genius.” – Galileo Galilei
Apa Perbedaan Bakat dan Passion?
Seringkali, orang tidak bisa membedakan antara bakat dan passion. Bakat adalah kecenderungan alami atau keahlian yang dimiliki seseorang dalam suatu bidang.
Sebagai contoh, seseorang dapat memiliki bakat alami dalam bermain musik atau menggambar. Namun, memiliki bakat saja tidak cukup untuk mengembangkan passion.
Passion lebih dari sekedar bakat. Ini melibatkan komitmen, kerja keras, dan pengembangan diri yang terus-menerus.
Misalnya, seseorang yang memiliki bakat alami dalam bermain musik harus meluangkan waktu dan usaha untuk mengasah keterampilannya, belajar instrumen baru, dan terus mengembangkan diri sebagai musisi. Passion adalah bakat yang diperkuat oleh dedikasi dan ketekunan.
“Passion is what gives meaning to our lives. It’s what allows us to achieve success beyond our wildest imagination.” – Tony Robbins
Apakah Passion Bisa Dibentuk?
Banyak orang bertanya-tanya apakah passion bisa dibentuk atau apakah kita hanya harus “menemukan” passion kita.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh psikolog dan penulis terkenal, Carol Dweck, passion sebenarnya dapat dibentuk melalui mindset yang tepat.
Dalam bukunya yang berjudul “Mindset: The New Psychology of Success,” Dweck menjelaskan tentang konsep “growth mindset,” yaitu keyakinan bahwa kemampuan dan bakat dapat berkembang melalui upaya dan dedikasi.
Dengan mengadopsi growth mindset, kita dapat membuka diri untuk mengeksplorasi berbagai bidang dan mencoba hal-hal baru. Melalui eksplorasi ini, kita dapat menemukan minat baru yang mungkin akhirnya berkembang menjadi passion.
Passion bukan hanya sesuatu yang ditemukan, tetapi juga dibentuk melalui upaya dan dedikasi kita terhadap suatu bidang.
“Mere enthusiasm is the all in all.” – Jane Auste
Apakah Passion Bisa Hilang?
Ada kalanya passion kita mengalami pasang surut. Terkadang, bekerja dalam bidang yang kita cintai dapat menjadi monoton atau menantang.
Namun, ketika passion menghilang, bukan berarti itu adalah akhir dari segalanya. Passion adalah perjalanan yang terus berlanjut dan dapat berkembang seiring waktu.
Menurut psikolog dan penulis, Dr. Barbara Markway, passion dapat tetap hidup jika kita mampu menemukan cara untuk mempertahankannya.
Penting untuk terus mengasah keterampilan, menantang diri sendiri, dan mencari cara baru untuk mengekspresikan passion kita.
Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru yang yang dapat menghidupkan kembali gairah passionmu.
“Passion is the oxygen of the soul.” – Bill Butler
Apa yang Terjadi Jika Bekerja Sesuai Passion?
Bekerja sesuai passion dapat menghasilkan efek yang luar biasa dalam kehidupan kita. Saat kita bekerja dalam bidang yang kita cintai, pekerjaan bukan lagi hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga menjadi sarana untuk mengembangkan diri, memberikan kontribusi, dan meraih kepuasan dalam hidup.
Menurut artikel di Forbes oleh Margie Warrell, seorang penulis, pembicara publik, dan pendiri Live Brave, bekerja sesuai passion dapat memberikan rasa tujuan yang kuat, motivasi intrinsik yang tinggi, dan perasaan prestasi yang memuaskan.
Ketika kita mengejar karir yang sejalan dengan passion, kita cenderung lebih bersemangat, memiliki energi yang tinggi, dan merasa lebih puas dengan hidup kita secara keseluruhan.
“Passion is energy. Feel the power that comes from focusing on what excites you.” – Oprah Winfrey
5 Cara Menemukan Passion untuk Karir
Menemukan passion untuk karir tidaklah mudah, tetapi hal itu bukan hal yang tidak mungkin. Berikut adalah 5 langkah mudah yang dapat kamu ikuti untuk menemukan passion dalam karir:
1. Kenali minatmu
Identifikasi hal-hal apa yang kamu cintai dan apa yang membuatmu bersemangat. Tanyakan pada dirimu sendiri apa yang kamu nikmati, apa yang membuatmu merasa hidup, dan apa yang ingin kamu capai dalam hidup.
2. Eksplorasi dan eksperimen
Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko. Eksplorasi berbagai bidang dan cari tahu apa yang menarik minatmu. Ambil kursus atau bootcamp, baca buku, atau ikuti seminar untuk mendapatkan wawasan lebih dalam.
Baca juga : Bootcamp adalah Solusi Tepat untuk Belajar IT yang Menyenangkan!
3. Pelajari dirimu sendiri
Kenali nilai-nilai, keahlian, dan kepribadianmu. Pertimbangkan apa yang benar-benar penting bagimu dalam karirmu dan cari tahu bagaimana mengintegrasikan passionmu dengan nilai-nilai tersebut.
4. Bertanya pada orang lain
Bicaralah dengan orang-orang yang kamu percaya dan mintalah pandangan mereka tentang potensi passionmu. Terkadang, pandangan orang lain dapat memberikan perspektif baru dan membantu kita melihat potensi yang mungkin belum kita sadari.
5. Jangan takut untuk mencari bantuan
Jika kamu masih merasa bingung atau kesulitan menemukan passionmu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari mentor, konselor karier, atau mengikuti program pelatihan seperti public bootcamp di Startup campus yang fokus pada bidang Artificial Intelligence , UI/UX Design, dan data science.
Dalam 3 bulan, kamu akan dibimbing oleh mentor-mentor yang ahli dalam bidangnya. Selain itu, kamu juga akan mendapat materi persiapan karier dan difasilitasi dengan komunitas alumni hingga fasilitas jaminan kerja.
Baca juga : Intip Bootcamp yang Bikin Kamu Jago Tech Skill dan Siap Kerja!
Seiring penutupan artikel ini, semoga informasi dan wawasan yang diberikan dapat membantu kamu dalam menemukan passion dalam karirmu. Selamat menemukan passionmu dan meraih kesuksesan dalam karirmu!
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.